Senin, 15 Mei 2017

jelajahi goa pindul

di bulan Oktober tahun lalu bertepatan dengan ulang tahun teman saya, saya dan dua teman saya memiliki kesempatan untuk mengunjungi atraksi alam yang menggelegar Gua Pindul. Objek wisata ini terletak di desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunung Kidul, dibutuhkan waktu sekitar 1 jam 20 menit untuk menutupi jarak sekitar 42 km dari kota Yogyakarta.

Gua Pindul terdapat di obyek wisata unik, karena kami dapat melacak aliran sungai bawah tanah yang terkandung di dalam gua menggunakan ban karet, atau bisa disebut cavetubing. Selain itu, pengunjung juga dapat melakukan arung jeram dan Sungai tabung kegiatan atau melacak aliran sungai menggunakan ban karet di Sungai Oya. Dengan membayar tiket dan paket tour dari Rp70.000, 00, pengunjung bisa merasakan tempat wisata alam Gua Pindul dan Sungai Oya. Bagi pengunjung yang ingin menangkap momen selama tur dapat menyewa layanan dari fotografer dengan membayar biaya sebesar Rp100.000, 00.

Dari kota Yogyakarta ke Timur melalui jalan Wonosari, kami dan keluarga kami menggunakan kendaraan pribadi untuk daya tarik Gua Pindul. Rute jalan Wonosari dipilih karena jalan lurus dan lalu lintas halus, setelah melewati jalan Wonosari di daerah Bukit Patuk atau lebih dikenal sebagai Bukit Bintang, bisa disebut begitu karena jika mengunjungi di malam yang akan kita lihat dari jarak lampu berbaris seperti bintang yang bersinar di Yogyakarta. Seperti jalan biasa di perbukitan yang berkelok-kelok, dari bukit-bukit kota Yogyakarta selama hari tampak seperti model raksasa yang membentang luas dengan jalan-jalan dan pohon.

Kendaraan terus berkendara ke kawasan hutan Bunder, di daerah ada banyak broker yang menawarkan layanan pengiriman ke Gua Pindul oleh Rp50.000 membayar, 00. Menggunakan layanan keluarga kami dikawal oleh panduan. Tiba di kawasan wisata Gua Pindul, kami membayar tiket keluarga paket wisata dengan fasilitas Panduan Wisata, ban karet, jaket, dan kepala lampu. Setelah memakai life jacket dan peralatan lainnya, dengan posisi yang berbanjar yang dipandu oleh tour kami panduan memasuki Gua Pindul dengan duduk di ban karet. Setelah memasuki mulut gua itu, panduan menjelaskan gua dibagi menjadi 3 zona yaitu redup zona, kawasan gelap yang kekal, dan cerah. Selain itu, panduan juga menceritakan kisah Ki Juru Mertani dan Ki Ageng Pemanahan perjalanan terkait dengan asal-usul nama Gua Pindul.

 Di zona gelap kekal saya melihat ratusan kelelawar yang tergantung di atas dinding, di zona cerah ada lubang di atas dinding gua sehingga sinar matahari bisa menyelinap ke dalam yang menambahkan suasana eksotis. Di zona terang saya mencoba untuk meningkatkan adrenalin dengan melompat dari atas stalagmit, yang sekitar 2 meter tinggi, dan kemudian berenang ke tepi Sungai Banyumoto yang merupakan kelanjutan dari aliran air dari Gua Pindul.lanjutan dari aliran air dari Gua Pindul.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar