Rabu, 24 Mei 2017

wisata malam sampang madura

Sekitar 7 km dari kota Pamekasan, tepatnya di kawasan Desa Larangan Tokol distrik Tlanakan Pamekasan, ada salah satu daya tarik unik, api Do tidak pergi Pad. Mungkin Anda ingin tahu, apa yang dimaksud dengan api yang tak kunjung padam?

Mengapa disebut api yang tidak pernah pergi keluar? Untuk memang api yang muncul dari tanah itu tidak pernah dipadamkan. Meskipun hujan meskipun api masih menyala. Jika angin keras, berat hujan, hanya mati. Namun, setelah hujan berhenti, api akan kembali.



Banyak ingin tahu mengapa api di situ tidak dapat dipadamkan. Di balik itu, ada cerita sejarah dan alasan ilmiah. Penduduk di sekitar memiliki legenda tentang api yang tak kunjung padam. Mulai dari seorang anak muda bernama Hadagi yang mempelajari Islam. Kemudian, dia menyebarkan ajaran Islam di desa. Karena fleksibilitas, dia mendapat julukan "ki moko" dari penduduk lokal. Satu waktu ki moko ingin menikahi putri palembang dengan mas kawin dalam bentuk ikan yang diperolehnya di Sungai east. Ikan adalah sejenis ikan lele yang orang madura yang disebut juko ' ketteng. Kemudian ikan mata dibawa untuk dipersembahkan kepada sang putri palembang sebagai kawinnya. Peristiwa-peristiwa ajaib terjadi bahwa ikan mata berubah menjadi mutiara. Kemudian pernikahan diadakan tepat di bawah pohon palembang. Karena kondisi gelap, ki moko tongkat tongkatnya ke tanah. Ajaib terjadi lagi. Segera datang api dari tongkat mantan dan titik api yang masih menyala.

Penjelasan ilmiah adalah bahwa tanah mengandung belerang, yang kemudian menggosok terhadap O2 sehingga nyala api fenomena terjadi.

Selain melihat api kekal, pengunjung juga dapat membakar jagung diapi mereka sendiri. Panas pasti merata. Tidak perlu untuk minyak, gas, kayu bakar, dan sejenisnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar